Friday, 14 October 2016

Terbang, Kesempurnaan Hakiki Honda Vario 150 eSP Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/hariyawan-esthu/terbang-kesempurnaan-hakiki-honda-vario-150-esp_57240a16af7e61f604316a02

mulai Mei 2016, Dinas Perhubungan DKI Jakarta bakal membatasi jumlah sepeda motor yang melintas di Jalan Sudirman sampai Bundaran Senayan. Selama ini, larangan sepeda motor baru diberlakukan di selama Bundaran HI, Jalan MH. Thamrin, Jalan Medan Merdeka Barat, serta depan Istana Merdeka. Kebijakan ini di ambil, lantaran munculnya kemacetan, terlebih disebabkan oleh penambahan jumlah sepeda motor di jalanan ibukota. Bukan sekedar Jakarta, kemacetan akibat motor roda dua berlangsung nyaris di semua kota besar di Indonesia. Harga Honda Vario 150



Bila diliat dari perubahan jumlah kendaraan bermotor, menurut Tubuh Pusat Statistik (BPS), mulai sejak th. 2000 kendaraan di Indonesia sejumlah keseluruhan 18. 975. 344 unit, yang dalam lima th. awal alami penambahan rata-rata 4 juta unit pertahunnya. Pada 2005, jumlah kendaraan meraih 37. 623. 432 unit. Sampai th. 2008, rata-rata perkembangan jumlah kendaraan bertambah meraih 7 juta unit pertahunnya, hingga totalnya 61. 336. 644 unit. Pada 2009-2011, penambahan lebih tinggi lagi, yaitu sekitaran 9 juta unit pertahunnya, jadi 85. 601. 351 unit. Spesifikasi Motor Honda Vario 150

Pada periode ini (2009-2011), berdasar pada data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), perkembangan penjualan sepeda motor meraih angka rata-rata 19, 15%. Data AISI mengatakan, dalam sepuluh th. paling akhir, penjualan sepeda motor menyentuh angka 50, 7 juta unit. Berarti, sehari-hari rata-rata ada 13. 891 sepeda motor yang menggeroyok pasar. Angka itu setara dengan rata-rata 578 motor per jam. Fantastis!

Perkembangan ini, tingkatkan kemacetan. Seperti di sampaikan Wohl et al dalam “Transportation Investment Pricing” (1984), kemacetan lalu-lintas berlangsung jika kemampuan jalan tetaplah, sedang jumlah pengguna jalan selalu bertambah yang mengakibatkan saat tempuh perjalanan jadi lebih lama.

No comments:

Post a Comment